- Get link
- X
- Other Apps
Dunia hiburan sekarang ini telah banyak melahirkan berbagai macam tayangan yang menayangkan banyaknya hasil karya kreatifitas penulis cerita yang ditayangkan di media televisi. Channel channel yang ada di televisi berlomba lomba meningkatkan rating acara yang mereka tayangkan. Tak hayal survey terus dilakukan. Sinetron juga membuat masyarakat memiliki pola pemikiran yang berdampak kepada moralitas yang ingin dibangun oleh program pemerintah. Setiap sinetron telah lulus sensor.
Kebanyakan yang menyukai sinetron ialah kaum hawa. Sedangkan kaum adam hanya memantau. Sesekali kaum adam menonton sekilas, terus bertanya tentang sinetron itu dan bahkan juga mengejek dan memuji. Pemikiran kaum adam mengenai kaum hawa ialah penuh pertanyaan. "Apasih yang mereka tonton?" "Kenapa sih tahan sekali menonton dari pagi sampai malam?" "Apakah sinetron lepas atau sinetron berepisode?" "Bahkan sampai menangis dan dampak positifnya apa?" "Susah sekali menebak maksud kaum hawa yang hobi menonton sinetron di televisi ini" "Apakah kaum hawa ini belajar selingkuh dan memunculkan ide ide berjaga jaga jika kaum adam menceraikannya?" Pertanyaan pertanyaan inilah yang menjadi tanda tanya bagi kaum adam.
Baiklah kaum adam. Kaum hawa itu menonton televisi karena berusaha untuk meningkatkan daya otak. Dengan menonton sinetron bagi ibu ibu merupakan bahan obrolan atau rumpian disaat kumpul. Daya otak kaum hawa dalam hal mengingat, berbicara dan melihat menjadi bertambah. Tak hanya daya ingat tapi juga melatih sensorik seperti menangis, tertawa dan bahkan marah, kesal, geram dan rasa jijik. Bisa menempatkan perasaan di tempat yang tepat. Bagi pemerintah, program televisi ini dimaksudkan untuk mengembalikan televisi menjadi prioritas dan mengurangi tingkat penggunĂ an dunia maya.
Kaum hawa juga menjadikan sinetron sebagai hiburan. Dengan pemeran yang bertampang ganteng dan cantik. Menambah dan mencuci mata bagi penikmatnya. Memahami alur cerita di setiap penayangan memiliki arti tersendiri. Seorang ibu ibu memaksa di rumah bahwa televisi itu miliknya. Jangan diganggu gugat. Sinetron itu harus ditonton dari awal dan jangan pernah ketinggalan setiap kata kata yang diucapkan dari tokoh yang ada di sinetron itu. Ibu ibu terkadang juga memarahi anak dan suaminya untuk tidak mengganggunya ketika lagi menonton. Waktu yang tepat untuk bertanya kepada ibu ibu yang lagi nonton ialah ketika iklan. Kesempatan terbesar untuk anggota keluarga yang lain berbicara dengan ibunya.
Bagi penulis, sinetron merupakan tempat mendapatkan uang.
Saya termasuk orang yang menikmati sinetron tidak dari awal. Tapi jika saya bertanya dan mengerti alurnya. Saya kemudian menonton dan memberikan opini opini dan respon mengenai cerita di dalam sinetron itu. Bagi kaum hawa sinetronlah penghubung alat komunikasi. Ibu ibu yang punya anak perempuan senantiasa mengajarkan anaknya untuk tidak melakukan hal hal tercela. Kebanyakan sinetron cerita di dalamnya mengenai siksaan istri pertama dan kawin cerai dengan orang ketiga. Si istri yang baik hati itu selalu beruntung di akhir cerita. Jadi ibu ibu itu mengajarkan anaknya untuk senantiasa bersabar dan berbuat baik karena ujung ujungnya Tuhanlah yang akan menolongnya. Tapi jika sudah memuncak kesabarannya berbuat perlawanan juga dianjurkan. Happy endinglah yang diinginkan penonton sinetron itu.
Demikianlah opini saya tentang kebiasaan kaum hawa dalam menonton sinetron di televisi.
Comments
Post a Comment