Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2021

Gugup Hasrat Menyentuh Bibirmu

Di Ujung Usia 20

Resapi kata - kata ini Tuan Lautkan sisa hidup ini dalam buku catatanmu Tertulis jelas di telapak hati itu Iringan musik ini laksana dua mata angin kiri dan kanan Terdengar jelas tanpa riuh ombak bising itu Resapi kalimat terakhir ini Tuan Di ujung usia ini Asa langit yang tinggi menjulang Dan besarnya angin menerpa pohon kelapa di tepi daratan Akankah buahnya akan jatuh terbelah dan busuk Ataukah buahnya akan diambil, dinikmati dalam hausnya dahaga  Akankah buahnya bertunas kembali menjadi kelapa kecil yang menjulang langit Di ujung usia ini Kitab itu terpegang erat di lubuk asa Mencium lantai itu dengan nafas yang hampir habis Tak kuasa linangan air putih itu tertahan di ujung mata kotor ini Bertahan dengan Tuhan yang berbeda Hampa dan jijik Kembali merajut asa dengan Tuhan itu Namun tak terdapat lagi wajah tunduk itu Kotor dan rusak sudah susu sebelanga itu Karena setitik nila di kolam susu nikmat itu Menyedihkan.

Kehilangaan Cinta dan Hancurnya Hati

 Kedua mata itu bertemu. Di ujung sudut mata itu Kedua mata ditutup setan Akal tak dapat berpikir jernih Rasa mau itu datang Cinta itu begitu pelan Namun dapat kemudian Sampailah hati ini menari bebas di atas rasa itu Merasakan indahnya hilang akal itu Rasa yang begitu ada di balik senyum itu Rasa sesaat namun hilang seiring datangnya fajar pagi itu Ditinggalkan dan muncul rasa sesal Laki-laki yang ada disaat itu Hanya sedih menapikkan rasa sebelumnya Melupakan dan terlupakan Bagaimana dengan hati yang ditinggalkan itu? Lupa dan pemulihan Hancur sudah dan pulih kembali Butuh waktu lama untuk itu Bahagia dan sakit Tanggungjawab rasa itu Tak ingin menjauh dari rasa itu dan cinta lalu Teringat dan muncul rasa kesal harus jauh dari rasa itu Sampai pada penantian cinta baru  Namun rasa itu masih membekas Pemulihan yang menyakitkan Pemulihan harus sehat Rasa itu hambar perlahan, Tak ada lagi Baru sehat rasa itu korban akal yang tertutup setan.   

Mari Merasakan Perasaan Imouto

"Sayang kamu dimana?" Kata Imouto kepada Ken melalui via seluler.  "Apasih? Kamu siapa? Jangan hubungiku lagi! Kita PUTUS! 3 bulan lagi aku nikah. Jauhi aku!" Kata Ken kepada Imouto.  Tangis Imouto pecah Seribu berbulir-bulir air mata. Sakit dan menyayat hati. Teman, apakah kalian pernah patah hati karena seorang cowok seperti Imouto? Jika ya, bagaimana perasaan kalian? Saya disini akan membawa kalian merasakan hati Imouto.  Berikut kisah hati Imouto... Pernah ketika Imouto patah hati karena seorang cowok yang ditinggal nikah olehnya. Bagaikan lagu "Buih Jadi Permadani" dan "Aku Bukan Jodohnya". Cinta tak sebercanda itu Imouto. "Apakah karena aku insan kekurangan. Mudahnya kau mainkan." Perasaan Imouto yang tubuhnya sudah diraba-raba. "Salah aku juga karena jatuh cinta." Mengagumi tubuhnya seperti malaikat namun bertopeng setan.  Cinta yang salah.  "Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih menjadi permadani. Seperti pint

Sponsor