Skip to main content

Gugup Hasrat Menyentuh Bibirmu

Benang Sari dan Putik Yang Malang

Terbuka memori lama di hatiku

Kunci ini telah kau pegang kembali

Bunga indah bermekaran kembali

Lalatpun tak mau mendekatinya

Benang sari itu merayu putik yang tertiup angin

Kencang sekali bagaikan bisikan ke telinga melewati wajah 

Tepisan angin angin ribut itu

Apakah menggugah selera gelak gelitik tawamu?

Semua rekayasa manipulasi kata - kata dan tingkah romantismu

Merayu bagaikan air mengalir yang jatuh dari atas bukit

Jatuh menyentuh batu besar dan tanah coklat itu

Akankah batu besar itu pecah oleh air mata mata air

Akankah tanah coklat itu akan berubah menjadi longsoran tanah

Sedetik waktu benang sari menjelajahi setiap gerak gerik putik itu

Menatap romantisnya air, batu dan tanah.

Bunga sepatu itu berbisik kepada bunga matahari

Tertawa melihat tingkah benang sari itu.

Benang sari yang malang.

Beralih pandang air, batu dan tanah menatap benang sari.

Berputar kemudian

Terhempas kemudian

Rangkaian kokohnya benang sari itu 

Meluluhkan hati putik

Namun sayang bunga itu dipetik dan meninggalkan pohonnya.

Gagal sudah

Hancur sudah perasaan itu

Benang sari dan putik yang tak pernah menjalin hubungan lagi

Layu sudah

Kering sudah

Dan mati.




Comments

Sponsor