- Get link
- X
- Other Apps
Aku, seorang perempuan yang sedang menulis cerita ini… Terbawa aku ke masa lalu yang kelam yang menuntutku untuk bersikap dewasa. Demi dewa matahari aku merasakan kesakitan hati seorang yang berada di masa laluku. Cukup kesal dengan keputusan yang menjeratku ke dalam jurang penyesalan yang berbuah manis namun pahit. Cukup tersentak hati ini untuk merasakan momen anak kecil yang bersikap keibuan demi mengurus seorang suami yang juga masih kecil. Dipandang orangtua sebagai pasangan yang serasi sedari kecil. Namun ibu angkatku menganggap hal itu sebuah kesalahan, karena masih anak kecil. Suami kecilku. Pernikahan yang membuat hatiku sakit dengan tingkahnya. Aku bingung dan tak mengerti situasi masa lalu itu. Wajar saja, kami masih anak – anak. Ibu lah yang menentang pernikahan ini. Namun ibu kandungku menyuruhku untuk menikah dengan laki – laki itu. Kami menikah secara Shinto. Semua keluarga kami bahagia. Namun, tidak untuk ibu angkatku. Tidak wajar menurutnya. Ibu pikir bahwa anak